no fucking license
Bookmark

Khayalan Merdeka Pada Malam Kemerdekaan

 Khayalan Merdeka Pada Malam Kemerdekaan

Sumber foto : Wikimedia


Setiap bangsa pasti memiliki sejarah dan tidak boleh dilupakan begitu saja oleh generasi setelahnya. Rotasi kehidupan di dunia terus berputar bagai waktu yang tajam terus maju tidak dapat berhenti kecuali mati adalah akhir hidup di dunia. Indonesia mencatat berbagai fakta sejarah diantaranya sejarah perjuangan, kelam, dan cita-cita luhur pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Buku-buku, film dokumenter, tempat atau situs bersejarah dan museum-museum yang menyimpan sejarah sekaligus saksi bisu pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia.

Memang waktu-waktu para pendahulu sudah berlalu, tetapi akan menjadi sebuah penghianatan apabila generasi muda telah mati rasa, siapa lagi yang akan melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegara ? Bangga dan harum nama mereka yang mengabdikan jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia. Dengan bertepatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia sudah saatnya semua komponen bangsa merefleksikan diri apa yang sudah dikontribusikan kepada bangsanya sendiri.

Bisakah malam ini kita sedikit berkhayal ? saya kira tidak salah juga jika kita sedikit berandai-andai di malam kemerdekaan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia. Indonesia bersama hampir seluruh penjuru negara sedang berjuang melawan pandemi covid-19. Bahkan seluruh komponen bangsa sudah berusaha keras untuk melawan pandemi ini, hampir 2 tahun tatanan hidup menjadi berubah.

Kebiasaan baru yang menjadikan kita setiap keluar rumah untuk menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer, cuci tangan dan kebiasaan baru lainnya. Kita pun disarankan menghindari untuk berjabat tangan, berkumpul di kerumunan dalam waktu yang lama andaikan bertemu dengan orang lain saja harus berjarak 2 meter. Ada lagi kebiasaan paling baru untuk mengendarai transportasi umum, syarat untuk melakukan sesuatu, masuk mall, berjualan dan lain-lain harus terkonfirmasi sudah vaksinasi dan memiliki surat vaksinasi covid-19.

Sudah banyak korban berjatuhan yang tercatat terinfeksi covid-19 di masa pandemi covid-19. Covid-19 belum selesai bahkan sudah ada generasi baru kabar dari media. Upaya mulai dari PSBB hingga PPKM sangat diupayakan oleh pemerintah, yang kabarnya hingga malam kemerdekaan HUT Ke-76 RI.

Sebenarnya sebuah pertanyaan retorik. Apakah kita sedang berjuang dan bekerja sama dengan pemerintah dalam memerangi pandemi covid-19 ? saya perkirakan jawabannya adalah iya.

Awal bulan agustus kita sebagai warga negara Indonesia sudah biasa untuk melakukan persiapan-persiapan mengisi hari kemerdekaan. Banyak yang dilakukan di kampung-kampung mengibarkan bendera merah putih, pasang umbul-umbul, mengecat berbagai macam tembok seperti pos kampling dll, mengecat jalan menciptakan suasana kemerdekaan. Di hari kemerdekaan selalu diisi kisah-kisah heroik pada sejarah, tetapi yang pertama diingat pastilah Soekarno dan Hatta adalah bapak proklamator Indonesia. Tetapi dibalik itu sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, terjadilah perseteruan antara generasi muda dan generasi tua, ketika Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok. Yang sering tidak diceritakan adalah generasi mudanya diantaranya Soekarni, Wikana, Sayuti Melik, Chaerul Saleh dan lainnya padahal tak kalah juga jasanya untuk bangsa dan negara.

Mari sedikit membayangkan dan merenungkan di malam kemerdekaan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia, bukankah kita sudah mengulanginya sebanyak 75 kali di setiap tahunnya ? apakah rasa kemerdekaan benar-benar dapat dirasakan semua warga negara Indonesia ? ataukah hal-hal tersebut hanya lah sebuah kebiasaan saja ? masih saja kemerdekaan tidak dirasakan semua orang.

Hidup merdeka adalah harusnya sebuah ketenangan, adanya negara yang menjamin hak-hak warganya. Potret terbalik ketika kita sedikit melihat dari sisi lain di bangsa ini. Betul ketika pemerintah memberikan bantuan-bantuan kepada warganya untuk kebutuhan hidup karena sudah kewajiban negara. Tetapi kita semua tahu bahwa sebenarnya kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat.

Melihat keadaan rakyat semakin hari tidak menentu kehidupannya, senang bagi mereka yang masih menerima gaji. Tetapi bagaimana nasib mereka yang mengandalkan keramaian, bekerja lepas, bekerja serabutan, berdagang dsb. Banyak kebutuhan yang harus dicukupi, besar pasak daripada tiang makin hari makin terdengar jelas di telinga, mulai dari seorang ayah yang menyukupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya, orang tua yang menyekolahkan anak, kebutuhan membayar pajak listrik, bayar air, membayar pajak lainnya terkadang untuk mengisi perut saja di satu keluarga harus ada yang mengalah.

Menilik Indonesia hari ini selama PPKM terekam baik di media-media berita, sosial media menginformasikan penegakan hukum yang brutal untuk orang miskin menjadi berita utama. Krisis dan bimbang di benak rakyat mulai dari terbeban hutang, penggusuran kaki lima, bahkan denda mereka(pedagang) ada yang tak sanggup bayar. Sebagai rakyat biasa yang kita tahu semua pasti akan ada jalan. Apakah ini konglomerasi yang memakan hak-hak yang miskin ? semoga tidak. Aku ingin bahwa malam ini aku merasakan benar-benar hidup merdeka, tidak ada lagi yang menderita karena saya yakin bahwa hidup layak dan merdeka dijamin negara.

Halo ? sebenarnya kita sedang berandai-andai atau berbicara mengenai fakta yang terjadi ? ketika rakyat biasa bekerja keras, ironinya para wakil rakyat ada-ada saja dalam kegiatannya. Ada polemik pengadaaan pakaian dinas Louis Vuitton, isolasi mandiri di hotel, menggelar resepsi pernikahan ketika ppkm, rakyat juga ditontonkan kasus korupsi sedang merajalela, bantuan untuk rakyat yang dikorupsi dll. Dengan kondisi seperti ini seakan rakyat yang bekerja, tetapi rakyat tidak memiliki kuasa penuh atas hasil kerjanya, mereka yang lebih untung di posisinya yang menikmati hasil.

Mari pupuk dan bersinergi jalin rasa persaudaraan di antara rakyat. Ideologi pancasila mengajarkan untuk saling bergotong royong, menghargai perbedaan ras; suku dan agama; Sudahi khayalan malam ini, yakinkan diri bahwa negara kita benar-benar sudah merdeka. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Selamat Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Merdeka, merdeka, merdeka !

Artikel ini akan di post di lain tempat juga.
Terimakasih telah

Posting Komentar

Posting Komentar

Silahkan memberi tanggapan yang membangun